Manusia mempunyai keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Bagaimana caranya? Diantaranya yaitu dengan mendirikan pabrik-pabrik yang dapat mengolah hasil alam menjadi bahan pangan dan sandang. Kemajuan dari teknologi dan industri ini dapat mempengaruhi kualitas dari lingkungan. Munculnya pabrik-pabrik yang menghasilkan asap dan limbah buangan yang dapat mengubah komponen yang ada pada lingkungan.
Gambar 1. Asap Pabrik
Sumber : http://www.ebiologi.com
Sumber : http://www.ebiologi.com
Gambar 2. Asap pabrik
Sumber : https://informazone.com
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan merupakan pengaruh dari elemen sosial, ekonomi dan budaya dari didirikannya pabrik dan kebiasaan masyarakat yang belum sadar akan kualitas lingkungan. Hal tersebut merupakan salah satu sifat ilmu pengetahuan yaitu :
Sumber : https://informazone.com
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan merupakan pengaruh dari elemen sosial, ekonomi dan budaya dari didirikannya pabrik dan kebiasaan masyarakat yang belum sadar akan kualitas lingkungan. Hal tersebut merupakan salah satu sifat ilmu pengetahuan yaitu :
Selain dari perindustrian dan aktivitas masyarakat, yang dapat mengubah kualitas lingkungan yaitu dari proses alam seperti terjadinya gunung meletus yang mengeluarkan abu vulkanik. Manusia tidak dapat mencegah suatu proses alam, namun manusia dapat mengendalikan aktivitas kehidupan sehari-harinya agar tidak terjadi perubahan lingkungan. Terjadinya perubahan lingkungan akan mempengaruhi kelangsungan makhluk hidup di dalamnya. Perubahan kualitas lingkungan ini bisa disebut sebagai polusi. Bahan-bahan yang menyebabkan perubahan kualitas lingkungan disebut sebagai bahan polutan.
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan. Menurut Undang-Undang lingkungan hidup No. 32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk hidup selalu membutuhkan air, termasuk manusia. Kita sangat membutuhkan air bersih untuk berbagai kegiatan manusia, seperti minum, mandi, mencuci dan sebagainya. Ketika air sudah tidak lagi dapat digunakan maka kegiatan manusia akan terganggu. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui ciri air yang tercemar dan tidak tercemar.
Untuk mempelajari lebih lanjut silahkan download lembar kerja kegiatan 1 di sini
Gambar 3. Sungai Winonggo Yogyakarta
Sumber : http://nasional.republika.co.id
Kegiatan 1 yaitu identifikasi ciri air tercemar dan tidak tercemar. Percobaan ini dilakukan dengan langkah-langkah metode ilmiah. Percobaan diawali dengan observasi sebuah gambar terkait dengan perbedaan sungai yang bersih dan sungai yang dipenuhi dengan sampah. Kemudian kalian diminta untuk membuat suatu rumusan masalah kemudian dilakukan suatu hipotesis atau suatu dugaan sementara mengenai ciri air yang tercemar.
Percobaan mengenai identifikasi ciri air yang tercemar dilakukan untuk mengetahui kualitas suatu air yang layak untuk dikonsumsi dan yang tercemar. Pengetahuan akan hal ini didasarkan pada hubungan logis antara bukti serta fakta yang didapatkan sesuai dengan observasi dan identifikasi terhadap suatu air. Hal ini berhubungan dengan sifat ilmu yaitu :
Dengan mengidentifikasi sampel air pada percobaan identifikasi air yang tercemar, maka kalian akan dapat menganalisis dan menginterpretasikan untuk menarik suatu kesimpulan yang tepat terkait suatu air yang layak untuk dikonsumsi dan yang tercemar.
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang dimaksud dengan pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesaui fungsinya.
Indikator dari air lingkungan yang tercemar adalah adanya perubahan yang dapat diamati sebagai berikut :
1. Perubahan suhu air
Air dengan suhu yang tinggi dapat mengganggu kehidupan hewan di air tersebut dan organisme air yang lain karena kadar oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersama dengan kenaikan suhu air. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari udara yang secara lambat terdisfusi ke dalam air. Sehingga semakin tinggi kenaikan suhu air maka oksigen terlarut di dalam air akan sedikit.
2. Perubahan pH
Air normal yang memenuhi syarat suatu kehidupan yaitu mempunyai pH berkisar 6,5 – 7,5. Air dapat bersifat asam atau basa tergantung pada besar kecilnya pH air. Nilai dari pH dapat mempengaruhi organisme pada air tersebut.
3. Perubahan warna, bau dan rasa
Warna air dapat dipengarui oleh bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri. Air dalam keadaan tidak tercemar tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih. Bau pada air dipengaruhi oleh mikroba yang ada di dalam air yang mengubah bahan buangan organik, terutama gugus protein, secara degradasi menjadi bahan yang mudah menguap dan menimbulkan bau yang menyengat. Sedangkan untuk rasa air dapat dipengaruhi oleh mineral yang terlarut dalam air.
4. Timbulnya endapan, koloidal, dan bahan terlarut
Endapan kooidal yang melayang di dalam air akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air. Sinar matahari sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan proses fotosintesis yang dapat berakibat pada kehidupan mikroorganisme jadi terganggu.
5. Mikroorganisme
Mikroorganisme akan berkembang biak seiring dengan meningkatnya bahan buangan. Perkembangbiakan mikroorganisme dapat menimbulkan mikroba patogen yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan
Zat radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar.
Indikator dari air lingkungan yang tercemar adalah adanya perubahan yang dapat diamati sebagai berikut :
1. Perubahan suhu air
Air dengan suhu yang tinggi dapat mengganggu kehidupan hewan di air tersebut dan organisme air yang lain karena kadar oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersama dengan kenaikan suhu air. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari udara yang secara lambat terdisfusi ke dalam air. Sehingga semakin tinggi kenaikan suhu air maka oksigen terlarut di dalam air akan sedikit.
2. Perubahan pH
Air normal yang memenuhi syarat suatu kehidupan yaitu mempunyai pH berkisar 6,5 – 7,5. Air dapat bersifat asam atau basa tergantung pada besar kecilnya pH air. Nilai dari pH dapat mempengaruhi organisme pada air tersebut.
3. Perubahan warna, bau dan rasa
Warna air dapat dipengarui oleh bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri. Air dalam keadaan tidak tercemar tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih. Bau pada air dipengaruhi oleh mikroba yang ada di dalam air yang mengubah bahan buangan organik, terutama gugus protein, secara degradasi menjadi bahan yang mudah menguap dan menimbulkan bau yang menyengat. Sedangkan untuk rasa air dapat dipengaruhi oleh mineral yang terlarut dalam air.
4. Timbulnya endapan, koloidal, dan bahan terlarut
Endapan kooidal yang melayang di dalam air akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air. Sinar matahari sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan proses fotosintesis yang dapat berakibat pada kehidupan mikroorganisme jadi terganggu.
5. Mikroorganisme
Mikroorganisme akan berkembang biak seiring dengan meningkatnya bahan buangan. Perkembangbiakan mikroorganisme dapat menimbulkan mikroba patogen yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan
Zat radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar.